Aku
terpaku duduk sendirian di bawah pohon yang rindang. Ku tak tahu apa yang harus
ku lakukan dengan tubuhku yang mungil ini. Ku tak berdaya. Ku hanya anak yang
berumur 8th. Saat ku dapati Ibu tak bersama ku lagi. Aku bingung.
Aku pun menangis dalam kesendirianku. Tiba-tiba dari kejauhan ku lihat seorang
anak lelaki yang memegang sebuah coklat di damping ibunya. Dia berlari ke
arahku tanpa melihat ibunya yang memperhatikannya dari kejauhan.
Lalu
dia berkata “Boleh aku duduk di sini?”katanya
“Mau apa kamu?”kataku.
“Mau apa kamu?”kataku.
“Ambillah
ini” katanya. Dia pun menyodorkan coklat yang sedari tadi di pegangnya itu. Aku hanya diam menatapnya.
“Kata
mamaku, Coklat itu bisa menghibur hati kalau lagi sedih dan menyenangkan siapa
yang memakannya” Katanya lagi.
Dia
pun terus menghiburku dan tersenyum padaku. Akhirnya, aku meraih coklat itu.
Dan aku pun memakan nya.
“Terima kasih ya?”Kataku setelah habis melahap coklat itu.
“Iya… Nama kamu siapa?”
Tanyanya..
“Namaku Dea, Kamu?” Aku pun tersenyum padanya. Hingga ku tak merasa kesendirian lagi.
“kiky” Dia pun kembali tersenyum kepadaku.
“Namaku Dea, Kamu?” Aku pun tersenyum padanya. Hingga ku tak merasa kesendirian lagi.
“kiky” Dia pun kembali tersenyum kepadaku.
“Kamu jangan nangis lagi
ya..” Katanya. Aku pun hanya membalas dengan senyuman.
Kemudian, dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.
“Nih, Aku ada 2 kalung. Jika di satukan membentuk sebuah gambar hati dan ada namaku.. Yang satunya punyaku dan yang satu lagi untukmu” Katanya sambil menyerahkan kalung berbentuk setengah hati miliknya.
Aku pun meraih kalung itu dari tangannya. “Terima kasih iya” Ucapku.
“Iya” Katanya..
Lalu, kami pun tertawa bersama. Dan tak lama, Ibunya memanggil dari kejauhan untuk segera pulang.
“Aku pulang dulu yah.. nanti aku akan kembali melihat kalungku. Kamu jaga dengan baik iya.. Dadah”.
Kemudian, dia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.
“Nih, Aku ada 2 kalung. Jika di satukan membentuk sebuah gambar hati dan ada namaku.. Yang satunya punyaku dan yang satu lagi untukmu” Katanya sambil menyerahkan kalung berbentuk setengah hati miliknya.
Aku pun meraih kalung itu dari tangannya. “Terima kasih iya” Ucapku.
“Iya” Katanya..
Lalu, kami pun tertawa bersama. Dan tak lama, Ibunya memanggil dari kejauhan untuk segera pulang.
“Aku pulang dulu yah.. nanti aku akan kembali melihat kalungku. Kamu jaga dengan baik iya.. Dadah”.
Dia pun mencium pipiku dan lari mendekati ibunya yang
menunggu. Lalu, dia masuk ke dalam mobil biru miliknya dan melambaikan
tangannya kepadaku..
“Daaaaa” Teriakku sambil ikut melambaikan tanganku untuk melepas kepergiannya.
“Daaaaa” Teriakku sambil ikut melambaikan tanganku untuk melepas kepergiannya.
Kini aku dalam kesendirian lagi. Dan tak lama, Aku
melihat ibu yang bingung mencari aku kesana-kemari. Lalu, dia melihat dan
mendekatiku.
“Dea kemana aja? Maafin mama iya..” Ibu pun memelukku. Tampak garis kekhawatiran di wajahnya.
“Dea kemana aja? Maafin mama iya..” Ibu pun memelukku. Tampak garis kekhawatiran di wajahnya.
Kemudian, aku dan Ibu pun pulang ke rumah.
***
@Skiip
10th kemudian
!!
Sampai sekarang aku menjadi suka sekali dengan coklat. Kemana-mana aku pasti membawa coklat di kantongku maupun di tasku. Hingga ku di juluki Miss.Coklat. Aku tak peduli dengan julukan itu. Yang penting buatku, coklat selalu bisa buat ku senang dalam susah dan duka ku.
Sampai sekarang aku menjadi suka sekali dengan coklat. Kemana-mana aku pasti membawa coklat di kantongku maupun di tasku. Hingga ku di juluki Miss.Coklat. Aku tak peduli dengan julukan itu. Yang penting buatku, coklat selalu bisa buat ku senang dalam susah dan duka ku.
Hari ini aku bosan di Tempat kuliah, karena tidak ada
jadwal mata kuliah. Aku pun berjalan-jalan ke taman untuk mengusir suntuk yang
menghantuiku.
@Taman
@Taman
Aku duduk di bangku panjang yang ada di taman itu. Ku
Stell Earphone di telinga ku dan menyetel music favoritku ‘With Not me’ sambil
menikmati coklat yang ku bawa di dalam tasku tadi.
Aku pun melihat sekeliling taman yang di tumbuhi bunga-bunga indah dan tak terlepas bayanganku seketika waktu aku msih kecil. Di mana aku di sini bertemu seorang yang mampu menepis kesepianku. Dialah yang ku tunggu-tunggu selama ini, bertahun lamanya.
Kini, kalung pemberian nya pun sudah terlalu kecil. Aku pun memutuskannya dan menjadikannya sebuah gelang yang selalu ku pakai di tangan kanan ku. “Hhh… Mungkinkah dia masih mengenalku setelah bertahun-tahun?” Pikirku. “Mungkinkah dia selalu ingat hal itu, seperti aku mengingatnya?”. Beribu pertanyaan pun berkelebat di otakku.
Aku pun melihat sekeliling taman yang di tumbuhi bunga-bunga indah dan tak terlepas bayanganku seketika waktu aku msih kecil. Di mana aku di sini bertemu seorang yang mampu menepis kesepianku. Dialah yang ku tunggu-tunggu selama ini, bertahun lamanya.
Kini, kalung pemberian nya pun sudah terlalu kecil. Aku pun memutuskannya dan menjadikannya sebuah gelang yang selalu ku pakai di tangan kanan ku. “Hhh… Mungkinkah dia masih mengenalku setelah bertahun-tahun?” Pikirku. “Mungkinkah dia selalu ingat hal itu, seperti aku mengingatnya?”. Beribu pertanyaan pun berkelebat di otakku.
Dari kejauhan ku lihat seorang lelaki sebayaku di bawah
pohon yang rindang sepertinya ia sedang kesal dan marah. Ntah mengapa, hatiku
rasanya ingin menghiburnya untuk kembali tersenyum. Lalu, aku menghampiri
lelaki itu.
“Boleh aku duduk di
sebelahmu?” Kataku
“Mau apa kamu?” Jawabnya
sewot. Aku teringat awal pertama aku berkenalan dengan kiky. Aku pun mengatakan
hal yang sama.
“Nih, aku ada coklat. Kata teman ku, Coklat itu bisa menghibur hati kalau lagi sedih dan menyenangkan siapa yang memakannya”. Kataku sambil menyerahkan coklat yang ku ambil lagi dari tasku.
Lalu, Matanya tertuju pada sebuah gelang yang melingkar di tanganku. Sepertinya ada sesuatu yang aneh”pikirku.
“Boleh aku melihat gelangmu?” katanya
“Nih, aku ada coklat. Kata teman ku, Coklat itu bisa menghibur hati kalau lagi sedih dan menyenangkan siapa yang memakannya”. Kataku sambil menyerahkan coklat yang ku ambil lagi dari tasku.
Lalu, Matanya tertuju pada sebuah gelang yang melingkar di tanganku. Sepertinya ada sesuatu yang aneh”pikirku.
“Boleh aku melihat gelangmu?” katanya
“Ada apa?” Aku pun bingung
dengannya.
Lalu, dia pun mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. Dan mencocokkan kalungnya dengan gelangku. Dan ternyata membentuk sebuah gambar Hati dan ada namanya “KIKY”.
Lalu, dia pun mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. Dan mencocokkan kalungnya dengan gelangku. Dan ternyata membentuk sebuah gambar Hati dan ada namanya “KIKY”.
Yeahh.. Dia langsung memelukku. Dan aku tak sanggup untuk
menolaknya.
“Kamu DEA??” katanya
sambil melepaskan pelukannya
“Iyya.. kamu Kiky? Kamu yang dulu memberiku coklat? Apa Betul??” Tanyaku dengan penuh yakin terus menatapnya.
“Iya. Aku Kiky.. Terima kasih ya udah menjaga kalung ini” katanya sambil tersenyum.
“Eitts… Ini sekarang bukan kalung loh. Lebih tepatnya GELANG. Ahahaha..” Kataku ngeles sambil tertawa.
“Iya.. Iya..” katanya
“Iyya.. kamu Kiky? Kamu yang dulu memberiku coklat? Apa Betul??” Tanyaku dengan penuh yakin terus menatapnya.
“Iya. Aku Kiky.. Terima kasih ya udah menjaga kalung ini” katanya sambil tersenyum.
“Eitts… Ini sekarang bukan kalung loh. Lebih tepatnya GELANG. Ahahaha..” Kataku ngeles sambil tertawa.
“Iya.. Iya..” katanya
“Hmm.. Gak nyangka banget
kita bisa bertemu lagi ya”Katanya lagi.
“Iya..” Kataku.
“Iya..” Kataku.
Lalu ia pun mencium pipi kiriku yang memerah dan berlari
mengitari taman. Akupun terdiam sejenak dan berusaha mengejarnya, namun tak ku
dapati lagi dirinya. Aku sedih karena kehilangannya lagi.
Tiba-tiba Ada yang memelukku dari belakang dan ku
membalik tubuhku. Dan itu kiky. Orang yang ku tunggu sekian lama,
bertahun-tahun lamanya. Aku pun memeluknya dengan erat seakan tak mau terpisahkan
dengannya. Dia pun membalas pelukanku dan mencium keningku.
Lalu, kami pun duduk di antara rumput-rumput yang tumbuh berserakan di taman.
“Aku Cinta dan sayang padamu” Katanya mengejutkan ku.
“Maukah kamu jadi pendampingku untuk selamanya?” Katanya lagi.
Aku pun terdiam. Aku masih tak percaya. Aku berpikir ini hanyalah sebuah mimpi dan aku belum bangun dari tidurku.
Lalu, kami pun duduk di antara rumput-rumput yang tumbuh berserakan di taman.
“Aku Cinta dan sayang padamu” Katanya mengejutkan ku.
“Maukah kamu jadi pendampingku untuk selamanya?” Katanya lagi.
Aku pun terdiam. Aku masih tak percaya. Aku berpikir ini hanyalah sebuah mimpi dan aku belum bangun dari tidurku.
“Dea, kamu mau?” Katanya
lagi membuyarkan lamunan ku.
Yeah.. Ternyata ini bukan mimpi. It’s Very..very Really.
Kataku dalam hati.
“Aku juga Cinta dan sayang padamu sejak dulu. Aku mau jadi pendampingmu selamanya” Kataku. Dia pun mencium kedua telapak tanganku.
“Aku juga Cinta dan sayang padamu sejak dulu. Aku mau jadi pendampingmu selamanya” Kataku. Dia pun mencium kedua telapak tanganku.
~~
Happy Ending JJ ~~
I Like it
BalasHapus